Di dalam kehidupan kita saat ini , mungkin kita sering menemukan begitu banyak kemunafikan yang terjadi. . . Istilahnya: lain di mulut lain di hati. . . Mungkinkah kita sendiri termasuk pelakunya? Tentunya hanya diri kita sendiri yang tahu.
Kapankah kita bisa menyelaraskan , antara kata, pikiran dan hati, yang akan menjadikan kita sebagai manusia yang sejati? Kita pun perlu selalu melatih agar bisa untuk menyelaraskan diri dalam berprilaku antara perkataan , tindakan , dan hati. . .
Karena kemunafikan bukan hanya akan merugikan orang lain tetapi dapat merugikan diri sendiri. . . Mulailah berkata jujur dari hal sekecil apapun karena kejujuran itu dapat mengurangi sedikit kemunafikan. . . Walaupun kemunafikan itu susah untuk kita hindari termasuk oleh saya sendiri. . .
Tanah tak terasa dipijak, pandangan mata gelap dan hati mengeras. . .
itulah yang terjadi ketika ego dan kemunafikan menguasai hati, dia tidak memberikan ruang sedikitpun kepada apapun itu, untuk berlabuh. Hanya sesaat saja…
hati nurani itu dapat pergi ketika kemunafikan itu datang menguasai ego kita, dan mengapa kemunafikan dan ego itu menguasai…?
Semua akan merasa tersakiti… Ketika disadari kemunafikan dan ego menguasai...
dan perubahan itu mesti dimulainya bukan untuk diinginkan saja...
Kita dan Kemunafikan
Kita…
Adalah kemunafikan
Bercengkrama dalam naifnya kejujuran panjang
Saat ketulusan ternodai dunia
Engkau dan aku adalah jalang
Sttt….!!
Enyahkan kata pembelaanmu
Lihatlah peti dusta yang kita miliki
Kita…
Adalah kebohongan abadi
Tidak bertepi menghiasai kisah di muka bumi
Dan berhentilah mengangis tersedu dari balik pintu
Tidak perlu jua berduka dalam tawa
Rebahkanlah bathinmu
Pada panasnya tungku api membara karena cinta terluka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar